-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Fakta Mencengangkan Judi Online di Indonesia Terungkap di PBAK FEBI UINSA: 45% Pemain Berusia 15–25 Tahun, Mahasiswa Didorong Beralih ke Investasi Cerdas

Saturday, August 16, 2025 | August 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-16T12:39:47Z




Media Al-Fikrah – Hari kedua (13/08/2025) rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Ampel Surabaya menghadirkan Panit Ditressiber Polda Jawa Timur, Iptu Adam Tri B.U., S.H., M.H., serta Direktur RSJ Menur Provinsi Jawa Timur, drg. Vitria Dewi, M.Si., sebagai pemateri dalam sosialisasi bahaya judi online (judol) kepada mahasiswa baru.

Dalam pemaparannya, Iptu Adam Tri menyampaikan edukasi mendalam terkait maraknya judi online di kalangan generasi muda beserta dampak buruknya. “Dampak dari judi online sangatlah berbahaya, di antaranya kecanduan, kerugian finansial, stres dan kecemasan, depresi, masalah keluarga, hingga penurunan produktivitas,” jelasnya.

Ia menambahkan, kecanduan judi online membuat seseorang menghabiskan waktu dan uang secara berlebihan di gadget, mengalami pengeluaran tak terkendali, terjerat hutang, hingga kehilangan aset. Lingkaran masalah ini sering kali memicu stres, kecemasan, dan depresi yang sulit dihindari.

Sementara itu, drg. Vitria Dewi memaparkan data mencengangkan terkait maraknya judi online di Indonesia. “Jumlah penjudi online di Indonesia mencapai sekitar 201 ribu orang, menjadikan kita salah satu negara dengan pengguna terbanyak di dunia. Transaksi yang dilakukan pada awal 2024 bahkan menembus angka Rp100 triliun,” ungkapnya.

Berdasarkan data PPATK, Indonesia menempati posisi tertinggi setelah Kamboja dan Filipina, disusul Rusia. Dari jumlah tersebut, kelompok usia 15–25 tahun menjadi pengguna terbanyak, mencapai 45% dari total pemain judi online.

Menanggapi hal tersebut, M. Faiz Maulana, Ketua Rayon PMII FEBI UINSA, mengajak mahasiswa baru untuk menjauhi praktik judi online dan mulai membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat.

“Daripada uang habis untuk hal yang merugikan, lebih baik dialihkan ke investasi yang produktif seperti saham, reksa dana, atau obligasi. Ini jauh lebih menguntungkan dan bermanfaat untuk masa depan,” tutur Faiz, Ketua Rayon PMII FEBI.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa FEBI UINSA mampu menjadi generasi cerdas finansial yang menghindari judi online serta mengutamakan pengelolaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.

Penulis: M. Saifullah Nurdin (Manajer Materi MAPABA FEBI 2025)

Editor: Moh. Rizki Syafiullah (Koordinator Media Al-Fikrah)



×
Berita Terbaru Update